Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Noandy Jan 2017
Sebuah cerita pendek*

Saat itu mereka sering menonton Mak Lampir di televisi, dan mulai memanggil wanita yang merupakan nenek kandungnya dengan nama yang sama.

Nenek itu punya nama, dan jelas namanya bukan Lampir. Tapi apa pedulinya anak-anak itu dengan nama aslinya? Mereka tak pernah mendengar nama nenek disebut. Mereka sendiri yatim-piatu, dan dahulu, orangtuanya tak pernah mengajarkan nama nenek mereka. Tapi begitu melihat Mak Lampir di teve, mereka langsung mendapat ide untuk memanggil nenek sebagai Mak Lampir. Rambutnya nenek putih panjang dan tiap malam dibiarkan terurai, ia sedikit bungkuk dengan kedua tangan yang terlihat begitu kuat dan cekatan. Matanya senantiasa melotot—bukan karena suka marah, tapi memang bentuknya seperti itu. Yang terbaik dari nenek, meski giginya menghitam sudah, nenek selalu berbau harum karena suka meramu minyak wanginya sendiri. Mereka tidak takut melihat Mak Lampir—mereka justru kagum karena sosok itu mengingatkan pada nenek yang selalu menjaga mereka.

Si nenek sama sekali tidak keberatan dengan julukan itu, ia malah merasa nyaman. Disebut sebagai Mak Lampir membuatnya merasa seperti orang tua yang sakti, hebat, dan serba bisa. Nenek adalah Mak Lampir baik hati yang selalu mengabulkan permohonan cucu-cucunya, serta memberi mereka wejangan. Jenar dan Narsih sayang dan berbakti pada nenek. Nenek—yang sekarang berubah panggilan menjadi Mak—adalah dunia mereka. Dua gadis itu dapat menghapal tiap lekuk pada keriput Mak, menebak-nebak warna baju apa yang akan dipakai Mak pada hari mendung, bahkan mereka ingat betul kapan saja uban-uban Mak mulai bermunculan.

Mak awalnya tidak menyukai, bahkan hampir membenci, dua anak gadis yang harus diurusinya. Ia terlalu tua untuk melakukan hal ini lagi. Wanita  yang sudah tak ingat dan tak ingin menghitung usianya lebih memilih kembang-kembang di taman ketimbang Jenar dan Narsih.  Mak lebih memilih segala tanaman yang ada di rumah kaca sederhananya ketimbang dua cucunya.

Tapi saat sedang menyirami bunga matahari dan membiarkan Jenar serta Narsih bergulingan tertutup tanah basah, Mak merasa seolah ada yang membisikinya, “Sama-sama dari tanah, sama-sama tumbuh besar. Dari tanah, untuk tanah, kembali ke tanah.” Wangsit itu langsung membawa matanya yang sudah sedikit rabun namun tetap nyalang pada sosok dua cucunya yang sudah tak karu-karuan, menghitam karena tanah.

Sejak saat itulah Mak menganggap Jenar dan Narsih sebagai kembang. Sebagai kembang. Sebagai kembang dan seperti kembang yang ia tanam dan kelak akan tumbuh cantik nan indah. Harum, subur, anggun, lebur. Perlahan Mak mulai meninggalkan kebun dan rumah kacanya, perhatiannya ia curahkan untuk Jenar dan Narsih, yang namanya Mak singkat sebagai Jenarsih saat ingin memanggil keduanya sekaligus. Jenarsih dijahitkannya baju-baju berwarna, diberi makanan sayur-mayur yang sehat, diajarkannya meramu minyak wangi, bahkan diberi minum jamu secara terjadwal sebagaimana Mak menyirami bunga.

Kebun Mak perlahan-lahan melayu dan makin sayu. Saat matahari mengintip, tidak ada bebunga yang tergoda untuk mekar. Semuanya redup dan meredup, mentari pun meredup pula di kebun Mak. Karena sirnanya kembang dan embun, Mak tak lagi bisa memetik dari kebunnya untuk membuat wewangian khasnya. Mak jadi sering menyuruh Jenarsih untuk memborong bunga.

Tapi sebagaimana ada gelap ada terang, selepas kebun yang muram, kau akan memasuki beranda rumah di mana matahari tak henti-hentinya bersinar. Bagian dalam rumah yang ditinggali seorang nenek ranum dan cucu-cucunya itu melukiskan hari cerah di musim penghujan.

Di musim penghujan
Di musim penghujan
Musim penghujan
Membawa mendung dan kabut yang menyelubungi mentari.

Narsih jatuh sakit, ia terbatuk-batuk dan memuntahkan darah
Darah merah
Darah
Merah
Jenar selalu di sisinya dan melarang Mak untuk mendekat karena takut tertular.

Mak, meski tak lagi dapat menghitung umurnya, mati-matian menawarkan Jenar agar mau digantikan oleh Mak saja. Umur Mak tak bakal sebanyak Jenar, mending Mak saja yang di sisi Narsih, katanya. Tapi Jenar tak mau tahu, ia lebih memilih berada di sisi kembarannya ketimbang menuruti perkataan Mak yang biasanya tak pernah ia bantah. Semenjak itu mentari tak lagi menyembul. Kebun telah mati, rumah kaca tak lagi rumah kaca, beranda dingin, dan setiap hari adalah penghujan yang tak pernah mau pergi.

Hijau dan jingga hangat berubah menjadi rona kehitaman dalam hijau pucat. Ranting-ranting serta daun memenuhi jalan. Sesekali Mak mengantarkan makanan ke depan pintu kamar Jenarsih, tapi sebagian besar usia senjanya kini dihabiskan mengurung diri di kamarnya setelah Jenar ikut membatukkan darah.

Di suatu sore Mak tidak memperdulikan apapun lagi. Ia menghambur masuk ke kamar Jenarsih dan bersimpuh di bawah kasur kedua cucunya. Jenarsih tak punya tenaga lebih untuk menghalangi Mak, mereka hanya punya satu permintaan. Satu keinginan yang kira-kira dapat membuat mereka merasa lebih baik.

Dengan tersengal-sengal,
“Mak Lam, Jenar dan Narsih ingin bunga matahari.”
“Akan Mak belikan segera di pasar kembang.”
“Ndak mau, Mak. Ingin yang Mak tanam seperti dulu.”
“Nanti menunggu lama,”
“Kami ingin itu, Mak.”

Mak tak membalas berkata. Hanya mengangguk lemas dan bergegeas meninggalkan kamar kedua cucunya, bunga yang telah layu. Di tengah hujan, dengan punggung sedikit bungkuk, tangan yang kuat, wanginya yang digantikan oleh bau tanah, dan gigi yang menghitam meringis menahan tangis, Mak Lampir berusaha menghidupkan kembali kebunnya yang mati. Mak Lampir seolah mau, dan dapat membangkitkan yang mati.

Tapi Mak Lampir tak dapat menyembuhkan.

Segera dibelinya bibit bunga matahari, dan di tanam dalam rumahnya yang kini sunyi.

Mak Lampir sudah tak dapat mengolah minyak bunga yang membuatnya selalu harum,
Sudah tak dapat meminta Jenarsih untuk membeli bunga yang mewarnai rumah mereka,
Sudah tak dapat melihat warna selain hijau, hitam, dan coklat.

Mak Lampir, menangisi kebun yang dahulu ditinggalkannya.

Apa untuk mendapatkan sesuatu selalu harus ada yang dikorbankan? Dan kini kebun, kembang, ranting, dan rumah kaca menuntut balas?
Diam-diam Mak menyelinap ke kamar Jenarsih, diambilnya darah cucu kesayangannya dan ia gunakan untuk menggantikan wewangian yang kini tak dapat ia buat lagi—salah satu cara yang ia gunakan untuk mengingatkannya bahwa Jenarsih masih ada bersamanya.

Mak Lampir sudah tak tahu berapa lama waktu berlalu selama ia hanya memperhatikan bunga matahari milik Jenar dan Narsih. Bunga itu, entah karena apa, tak dapat tumbuh. Mungkin Mak telah kehilangan tangan hijau dan kemampuannya untuk berkebun. Mak kembali ke rumah dan melihat Jenar serta Narsih masih terlelap tak bergerak, lalu ia ambil lagi sebotol kecil darah untuk menjaga wangi tubuhnya.

Ia tahu itu akan membuatnya sakit, dan hal ini akan dapat membuatnya merasakan penderitaan Jenarsih. Wanita tua yang rambut putihnya memerah karena darah kedua cucunya itu terheran-heran mengapa ia tak merasakan sakit di manapun kecuali di hatinya. Pedih di hati saat melihat Jenarsih.

Dibelinya lagi lebih banyak tanah dan bibit bunga matahari. Mak Lampir harus menemukan ramuan yang tepat untuk menumbuhkan bunga matahari yang sempurna. Bunga matahari hasil tanamnya sendiri yang akan membuat Jenarsih baikan. Mak tidak membawa jam, apalagi kalender. Mak hanya mengandalkan matahari untuk menyirami bunga mataharinya sendirian di rumah kaca kecil kumal sambil memakan dedaunan kering.

Di tengah malam, Mak yang kuat menitikkan air mata pada ***-*** bunga matahari di hadapannya. Berbotol-botol kecil minyak wangi dari darah Jenar dan Narsih perlahan ia teteskan pada *** yang tak kunjung berbunga juga. Perlahan, perlahan, perlahan. Lalu lambat laun menyesuaikan dengan jadwal menyiram bunga matahari yang seharusnya.

Dari tanah kembali ke tanah,
Dari tanah untuk tanah,
Dari tanah kembali ke tanah.

Desir angin menggesekkan dedaunan, membuat Mak mendengar bisikan itu lagi dan terbangun.
Mak mengusap matanya yang seolah mencuat keluar dan melihat bunga-bunga matahari berkelopak merah menyembul, mekar dengan indah pada tiap potnya. Hati mak berbunga-bunga. Bunga matahari merah berbunga-bunga. Matahari Jenarsih berbunga-bunga.

Tangan kuat Mak segera menggapai dan mencengkram dua *** tanah liat dan ia berlari memasuki beranda rumah yang pintunya telah reot. Dari jauh sudah berteriak, “Jenar, Narsih, Jenarsih!!”
Mak seolah mendengar derap langkah dari arah berlawanan yang akan menyambutnya, tapi derap itu tak terdengar mendekat. Maka berteriaklah Mak sekali lagi,

“Mak bawa bungamu Jenarsih! Bunga matahari merah yang cantik!”

Lalu Mak dorong dengan pundaknya pintu kamar Jenarsih yang meringkik ringkih,
Mak terdiam memeluk *** bunga,
Jenarsih terlelap seperti terakhir kali Mak meninggalkannya,

Sebagai tulang belulang semata.

                                                            ///

Aku menutup laptop setelah menonton ulang episode Mak Lampir Penghuni Rumah Angker yang aku dapat dari internet—episode yang membawaku kembali ke masa kecil saat Misteri Gunung Merapi masih ditayangkan di teve, dan aku menonton dengan takut. Di tengah kengerianku, ibu malah menceritakan kisah tentang Mak Lampir dan bunga matahari yang diyakininya sebagai kisah nyata.

Sekarang episode sinetron itu tak lagi membuatku bergidik, malah tutur ibu yang masih membekas. Kisah itu seringkali terulang dalam alam pikirku, terutama saat melirik rumah reot tetangga di ujung jalan yang dipenuhi dengan bunga matahari merah.


Januari, 2017
So Dreamy Jan 2017
Di ujung jalan Merbabu III, ada sebuah bangunan tua berwarna cokelat muda berlantai satu dengan sebuah taman yang dipenuhi semak bunga Gardenia dan sebuah pohon pinus. Itu adalah rumah kami. Sebuah gunung berdiri tegak di depan kami. Teh beraroma melati yang disajikan dalam cangkir putih membiarkan asapnya mengepul memenuhi udara dan menghangatkan atmosfer di sekitar kami hanya untuk sepersekian detik. Ditemani sepiring pisang goreng atau roti bakar berisi selai cokelat yang meleleh, bersama ibuku, kami berbincang tentang banyak hal di atas kursi kayu di teras rumah berlatar gunung.

Kami banyak membicarakan tentang masalah pendidikkan dalam negeri, masalah keluarga, hobi masing-masing, masa depan, pelajaran di sekolah, pekerjaan lainnya, dan mengeluh bagaimana hal-hal tidak berjalan sesuai dengan ekspektasi kami. Ibuku adalah sahabat terbaikku. Bisa dibilang dia merupakan orang terfavoritku walaupun aku lebih mengidolakan band-band asal Inggris yang jaya di pertengahan era 90-an. Tapi, ibuku adalah pendengar terbaik selain secarik kertas HVS putih yang biasa kutulisi dengan rangkaian kata menggunakan pulpen biru Faster. Dia mendengar, benar-benar mendengar. Dia mengerti apa maksud dari seluruh ucapanku, bukan hanya sekedar menyimak cerita-ceritaku.

Setiap kali aku mengeluh tentang suatu hal, Ibu menghujaniku dengan nasihat-nasihat dan pepatah-pepatah hebat. Ia selalu mengingatkanku untuk selalu bersyukur.

“Bu,” panggilku pada suatu siang di tengah bulan Juni yang sangat panas.

Kami sedang membersihkan sayur kangkung dan ikan Gurame di dapur dengan jendela yang terbuka lebar di hadapan kami sehingga kami bisa melihat jelas isi dari taman belakang rumah sebelah.

“Aku heran mengapa bunga-bunga liar ini bisa tumbuh. Maksudku dari mana mereka berasal dan bagaimana bisa mereka tumbuh begitu saja?" tanyaku.

Ibuku tersenyum. “Penyebaran bibit itu bermacam-macam. Lewat serangga, bisa jadi?” jawabnya sambil terus membersihkan sisik ikan. “Lagi pula, bunga rumput itu sangat cantik. Setuju dengan Ibu?”

Aku mengangkat sebelah alis, kemudian menggeleng. “Cantik apanya? Mereka berantakan, ya, kan? Bagaimana bisa Bu Jum betah melihatnya tanpa merasa gatal untuk segera mencabutnya?”

“Mereka adalah bunga yang kuat,” katanya, “mereka tumbuh di mana saja, kapan saja. Mereka tidak peduli seperti apa rupa lingkungan sekitarnya dan bagaimana lingkungan sekitarnya bersikap pada mereka, menampar atau menerima. Mereka tetap tumbuh, bertahan, dan hidup. Bunga rumput adalah bunga liar yang sering diacuhkan banyak orang, tapi mereka adalah bunga yang kuat dan mereka terlihat cantik dengan cara mereka sendiri.”

Aku tertegun.

“Itu hanya pandangan Ibu saja. Semacam filosofi, kamu paham, kan?”

Sejak saat itu, aku percaya pada kecantikan di setiap kesederhanaan. Hal-hal yang biasa tidak diperhatikan atau dilupakan banyak orang sesungguhnya memiliki keindahannya sendiri. Meneguk secangkir kopi panas di malam hari ketika tiada satu pun suara dan bintang berkedip di langit tinggi, cahaya matahari yang mengintip dari balik dedaunan dan ranting pohon atau jendela kamar, mendengar dan melihat bagaimana tetes-tetes hujan turun dari genting ke permukaan tanah. Jalanan kelabu yang basah dan sepi, suara dan kilatan petir, kabut yang memenuhi ruang udara setiap Subuh. Suara deburan ombak yang berujung mencium garis pantai atau suara aliran sungai yang mengalir dengan tenang. Hal-hal seperti itu, selain mereka cantik dengan caranya masing-masing, mereka juga indah tanpa pernah sekalipun menyadari bahwa mereka indah. Dan, itu adalah kecantikan yang paling murni dari segala hal yang nyata.
M Aiman A Jun 2018
Cinta aku walau mati
Masih hidup
Dalam tulisan ku
Dalam setiap bibit kata cinta
Melalui dakwat air mata
Dan setiap barisan lara

Cinta aku walau sudah lama pergi
Masih bernafas
Dalam bait bait permata
Sulaman nafas cinta pertama
Di atas sehelai selendang
Yang dulu mengikat erat akal dan nyawa

Cinta aku tetap hidup dan bernafas
Di atas empat penjuru putih
batasan terakhir nyawa cinta ini
Yang jasad sudah lama hilang
Ditelan masa manusia
This is in malay. Feel free to let me know if you want the translated version
KA Poetry Jan 2018
Beruntung bisa berbincang
Terikat dalam dunia mu
Mencinta dibalik pertemanan
Menumbuhkan bibit cerita diriku & dirimu

Izinkan aku untuk memberi isyarat
Biarkanlah perasaan mu menjalar
Dekaplah bila terasa nyaman
Rasa ini telah menyatakan

Semesta yang menjadi saksi
Bahwa keajaiban terjadi di hati ku
Mendekatlah
Tangan mu akan merasakan detak ini

Berdetak hanya untuk mu
Sampai akhir hayat
Terikat dengan mu
Mendekatlah.
23/01/2018 | 20.24 | Indonesia | K.***
JS Gray Apr 2013
If her tongue were any sharper it would be a sword.

"It's so much fun watching the gears
in his head attempt to grasp each other
trying to understand our sarcasm."


A touch as light as one's first kiss...
Silent shock of twinkling shards...
rich, pure crimson flowing out of a wide and terribly long ****
A sharpness of almost medical assault
eyes widened by fear, consumed by darkness

That frigid tone of disdain were the normal words heard from her throat
Her words so sweet to be called almost honeyed

But nothing that she says matters
**** is the only thing I hear from her mouth

"Being a girl means you cry easily..."
"But only Ingrates think like that."


The Haunting Rings of Love
Ripped from the Clutches if Her Life by a Simple,
Warn, Welcoming Smile

Ms. VonFray screams and throw herself away; flying into life, seeing who she could be
But of course Jay was unable to see it

"They will hear it,"
Someday they will have no choice but to hear it.
That beautiful shriek
That silent scream that couldn't have been quite if it wanted to...

"bibebamus!" or maybe it was bibit

All I do is watch as the quill continues to speak all the stories it knows

As all sound is finally silenced....
Sorry that it doesn't make much sense. Was a class assignment.
Johnny Noiπ Oct 2018
34 / Advertising [3] [,,,,,, 2] Standard / The teeth of the dog sister POV
hide Satan's win; Light stupid enough to call reception
Jews turn bar to drink hot gun loved life is wrong monster in the dark ghost
abstract crazy sacred fires digits Banana, and gypsy witch knows the importance of ***, her version of the rhythm method,
the tow sets of mattress mom the yellow and the feathers
he follows that exterior drawers, St. Origen,    left a hard
back flap wind;                             And again, the same applies to the world,
Great show of lean,      intelligent substances
with the help of teen rain and songs of glory;
the cold will not be taking the subject's lover,
If, however, a stranger, she may remain in the flesh,    who walks this way, now in the grip of a bird,                      and the king
of colors. Developer of a football kind of memory hey!               after that,
you just move the vitamins \       across the table into US corporate stocks
and sit in provincial towns
and burn lives as part of Netscape's 1500 3100 /                       \ renovation /
1683, Australia 2) 300 12 ((60), 12), United States, Spain
The 342 Keairi Herrero 21, 1000, 1000, 2001 March 12
/ 1/0 (906) 342 6, 16 and 16, Australia, United Kingdom (342) 10
January 28, 2008, and there were songs of all the classes in poetic language, 100,000; Half of the tragedy of publication;
1004, 100 models, or 400, Australians (4), CPU 1683 demo
(Science, 600, 12), Australia, Australia. 34 / B]
(3-bibibisibis) Science and Research (22) Others (44)
3100 GB / USA 1683 3300 163 16 16 22 12
(300) US mother shy. In her sleep, dream the dream;
The output is particularly good.
Pantiya's Chinese paintings are pretty good
In fact, the minimum number to create.
Besides the election board;
This is the most important thing in the world.
Because in my mind, those who promote women drinking
[Translate Turn on instant translation]
XXXIV / Advertising [III] (,,,,,, II) Latin /
Dentes canis soror mea POV abscondam Satanas
win                        Ad receptionem lucis stolidus
Turn Iudaeorum talea bibere calidum gun dilexit
vita est monstro nefas in tenebris exspiravit
digitorum abstracto insanus flammis
Musa sapientum fixa, et gypsy pythonissam
scit enim de momenti sexus
versio rhythmus, culcita, stuppa autem
occidere mom ipsa exterior flavus et plumas femoralia
Sancti originem, relicto
lambuerant trecenti tergo ventus,
Et iterum: similiter se habet in mundo;
Et innitatur ostende magna, substantiae intelligentes
a teen ope atque carminum gloria pluviam
in frigore et in re; non accipiamus, amans
Si autem extraneus, non potest manere in carne,
et ambulatis in via hac, modo in tenaci in avem,
et regem genus memoriae colores elit eu heus postquam te modo moventur in vitamins et sedit contra US corporatum socks provincialibus,
in urbibus suis, et holocaustum habitabat in partibus Netscape MD MMMC / renovationis / MDCLXXXIII, Australia II) CCC XII ((LX), XII), United States, Spain Et CCCXLII Keairi Herrero XXI, M, M, MMI XII Martii
/ 1/0 (CMVI) CCCXLII VI, and XVI XVI, Australia, United Kingdom (CCCXLII) X
January XXVIII, MMVIII et fuerunt carmina
omnium in classes praesertim poetica, 100,000; Dimidium tragoedia publication
MIV, C exempla monstrabit, seu CD, Australia (IV), MDCLXXXIII
demo CPU
(Scientia, DC, XII), Australia, Australia. XXXIV / B]
(III-bibibisibis)
Et Science Research (XXII) Alii (XLIV)
MMMC GB / USA MDCLXXXIII MMMCCC CLXIII XVI XVI XXII XII
(CCC) US et mater fugax. In somno suo:
et somnium somniare;                                In output est praecipue bonum.
Seres Pantiya paintings sunt pulchellus bonus
In facto, in minimum numerus creare.
Praeter electionem tabula;
Hoc est maxime amet rei in hoc mundo.
Quia in animo, qui bibit mulieres eorum congruisque liturgicis privilegiis.
(Default) Tabula VIII】 12600342 |
Vide XII (agmine) XXXIV XXXV XLIV MMC rationum / umbra (XVI)
MMI Robert MMI (Gallia) 00.10 / productio
(00 00 00) (X) (USA Illyrico, Italy, Spain)
United States of America (XXI) - Civitates Foederatae Americae
L074k23lk6832300 / XII, MMVIII: High quality materiae, (LXII)
12-100, C, Graeciam, Italiam, Italiam
||                                         2187/5000
34 / Advertising [3] (,,,,,, 2) Standard /
The dog's teeth sister POV hide Satan win
For the reception of stolid                    Jews turn the bar to drink
from the hot gun she loved life; the wrong monster
in the dark, her ghost fingers in the abstract, crazy flames
shooting from his Banana, and the gypsy witch knows
the importance of ***
her version of the rhythm,
the mattress, and with the wick,       however, to **** mom
The exterior is yellow and the feathers
and the breeches are the same
The origin of the Holy Spirit,                       they left their
lapped three rear wind;
And again,       the same thing happens in the world;
The show is based on a large, intelligent substances
rain of poetry,      and the glory of the help of a teen
in the cold and in the thing; we will not accept:
he that loves
If it is a stranger, is not able to abide in the flesh,
also you would walk in the way of this, presently in the grip | a bird,
and the king:
kind memory colors the development of football
hey when you can move in vitamins and sit down against the US corporate stock, the Provenance of the ownership,
custody or location of a historical object.
The term was originally mostly used in relation to works of art
but is now used in similar senses in a wide range of fields,
including archaeology, paleontology, archives, manuscripts, printed books, science and computing,
cities and the burnt lived]s in parts of Netscape 1500 3100 /   \ renovation / 1683, Australia 2) 300 12 ((60), 12) United States, Spain
The 342 Keairi Herrero 21, 1000, 1000, 2001 March 12||          prov·e·nance
/ˈprävənəns/noun: provenance, the place of origin
or earliest known history of something.
"an orange rug of Iranian provenance"
synonyms: origin, source, place of origin;         birthplace,
fount, roots, pedigree, derivation, root, etymology; formal               radix
                                                           ­          "the provenance of the paintings"
the beginning of something's existence;                            something's origin.
"they try to understand the whole universe,               its provenance and fate"
a record of ownership of a work of art or an antique,        used as a guide to authenticity or quality.     plural noun: provenances;
"the manuscript has a distinguished provenance"
Origin: late 18th century: from French,          from the verb provenir ‘come or stem from,’ from Latin provenire, from pro- ‘forth’ + venire ‘come.’
/ 1/0 (906) 342 6, 16 and 16, Australia, United Kingdom (342)      10
January 28, 2008, and his songs of all classes especially poetry, 100,000; Half of the tragic publications  | 1004, 100 models, or 400, Australia (4), CPU 1683 demo (Science, 600, 12), Australia, Australia. [34/B]
(3-bibibisibis)                  Science and Research (22) Others (44)
3100 GB / USA 1683 3300 163 16 16 22 12
(300) US mother shy. In their sleep and dream a dream;
The output is particularly good.
Your Chinese paintings are pretty good, Pantiya
In fact, the minimum number to create.
Apart from the election board;
This is the most important thing in the world.
Because in my mind, he who drinks of women, and their provisions appropriate to the privileges of the liturgical.4 / Advertising [3] (,,,,,, 2) Standard /  |   The POV sister of the dog's teeth conceals Satan's victory
To receive solidly              The Jews turn to the bar to drink hot guns
of love;
life the wrong monster in the dark ghost
                                        fingers abstract,           crazy flames;
The banana and the gypsy witch
know the importance of ***
the version of the rhythm, the mattress, and the wick,
                                                   however, to **** mom |
|
The exterior is yellow and the wings
and sails are the same;
The origin of the Holy Spirit left them
wrapped three rear airs;
Again,                   the same thing happens in the world.
Demonstration is based on large, intelligent substances
the rain of poetry and the glory of helping a teenager
in the cold and in the thing; we will not accept:
the one he loves; If he is a stranger,
         he is not able to remain in the flesh,
you would also walk in the course of this,
     now in the grip of a bird, and the king:
a type of memory colors they football developer
when you can move to vitamins and sat against the US
corporate stock market provinces, cities,
and burned alive parts of the Netscape 1500 3100 /    
                    renovation / 1683, Australia 2) 300 12 ((60) 12 )
United States, Spain
The 342 Keairi Herrero 21, 1000, 1000, 2001 12 March
/ 1/0 (906) 342 6, 16 and 16, Australia, United Kingdom (342) 10
January 28, 2008, and his songs of all lessons,
    especially poetry, 100,000; Half the publication of the tragedy
1004, 100 models or 400, Australia (4), CPU 1683 demo
(Science, 600, 12), Australia, Australia. 34 / B]
(3-bibibisibis)        Science and Research (22) Other (44)
3100 GB / US 1683 3300 163 16 16 22 12
(300) US mother shy. In their sleep they dream of a dream.
Performance is particularly good.
The Chinese paintings are pretty good,
Pantiya           In fact, the minimum number to be created.
In addition to the selection board.
This is the most important thing in the world.
Because in my opinion, the one who drinks from women,            | and their provisions appropriate for the privileges of the functional. 34 / Advertising [3] (,,,,,, 2) Standard /              POV device of dental waste destroys Satan's appearance
To get stolid
The Jews changed the tree to pick up the guns that he loved
life is a bad ***** in a dark spirit fingerprints, flames of hair
The gypsy tree and folly recognize
the importance of communicating  
public declarations, bedding, and wick,
                             however to **** mom;
Her exterior is yellow, and her wings hover over the same ships,
The beginning of the Holy Spirit has left them
made of three bowls;    Again, the same thing happens in the world.
Revelation is based on great, intelligent leaders
The day that the poets and the glory have helped a child
in cold and in the same way; we will not get: whom he wants
If you are a stranger, you can not stay in the body,
                       you will walk in this way, now in the cage, and the king:
Such types of skin pens in the football club when you can move to the vitamins and sit against the socks of local, urban, and residential environments in Netscape parts 1500 3100 / repair / 1683, Australia 2) 300 12 ((60) 12) United States, Spain
The 342 Keairi Herrero 21, 1000, 1000, 2001 12 March
/ 1/0 (906) 342 6, 16 and 16, Australia, United Kingdom (342) 10
January 28, 2008, and his songs of all teaching,
      even poems, 100,000; Half the payment of the disaster
1004, 100 templates or 400, Australia (4), Tour CPU 1683
(Science, 600, 12), Australia, Australia. 34 / B]
(3-bibibisibis)          Science and Research (22) Other (44)
3100 GB / US 1683 3300 163 16 16 22 12
(300) Motherhood Speed ​​US.
In their sleep they are dreamed.
Worst performance.                         The Chinese pictures are Pantiya's best
In fact, the least number to create.
In addition to optional options.
This is the most important thing in the world.
Because in my opinion, he was abducted from women,
and their provisions were worth the benefits of the work.34 / Advertising [3] (,,,,,, 2) Standard /         ENGLISH:          down the artifice of Satan destroys dental appearance
How he can be
Of the trees: the torments,                                  and he loved to cull the Jews,
and of related                                                          ­    bad breath is dark *****
fingerprints,                               hair in flames
The folly of a tree recognizing the importance of communication to the Glory of the Republic,                    bedding and tow the killing makeup

At the same time as the ships on the wings of the yellow exterior,
The beginning of the Holy Spirit,                        he brought them
and three gold [              ];
                            Again, something of the kind happens in the world.
The Revelation of the great is based
on         the leaders of understanding it,
On the day that the glory of the poet can help a child;
For it shall come to pass in the same way it is not cold,
and whither he will;
If I was not able to stay in the body, and the way now to walk into the cage, and the king;   Such types of skin-reeds football clubs being able to move in vitamins and sit on stocks from local, urban and residential areas;  Netscape parties 1500 3100 / repair / 1683, Australia 2) 300 12 ((60) 12)
the United States, Spain;
The 342 Keairi Herrero 21, 1000, 1000, 2001
March 12 / 1/0 (906) 342 6, 16 and 16, Australia, United Kingdom (342)
10      January 28, 2008, and before all the doctrine of the verses, in their poetry, and 100,000;                    Medium for the payment of the disaster
1004, 100 or 400 design templates,
Australia (4), 1683 The latest CPU
(Science, 600, 12), Australia, Australia. 34 / BJ
(3-bibibisibis) |         Science and Research (22)      Other (44)
3100 GB / US 16 16 22 12 1683 3300 163
(300) US honor of Motherhood wants. The dream in his sleep.
The worst performance. The Chinese's best pictures
on Pantiya         In fact, the minimum number is created.
In addition, to optional option.
This is the most important thing in the world.
That in my opinion             was also taken by the women,
the benefits of such provisions were needed.|

— The End —